Senin, 20 Maret 2017

HIDROSFER

Apa yang terlintas dipikiranmu ketika melihat gambar ini?



indah, sejuk, menyegarkan, liburan, dan hal lain yang menyenangkan, hehe... mungkin itu yang terlintas. Akan tetapi pernahkah terlintas di benak kita mungkinkah semua itu akan terus ada. Kita tahu negara kita Indonesia adalah negara Maritim yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Tercatat 2/3 dari wilayah Indonesia adalah perairan. Hal ini menunjukkan betapa besarnya sumberdaya perairan yang dimiliki Indonesia, namun dalam kenyataannya potensi ini belum terlalu diperhatikan secara serius. Untuk itu perlu ada pengawasan dan penggarapan yang baik sehingga sumberdaya yang luar biasa ini dapat kita maksimalkan dan tentunya dengan penggarapan yang berwawasan lingkungan agar kelestariannnya dapat terjaga.


Dalam kesempatan ini saya akan sedikit share tentang lapisan air (perairan), mulai darimana asalnya dan bagaimana proses perjalannya.


A.      Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti air dan shaire yang berarti  lapisan. Dengan demikian,  dapat  dikatakan  bahwa  hidrosfer  merupakan  tubuh  air  atau  lapisan  air  yang menyelimuti  bumi,  baik  yang  berbentuk  cair,  salju,  maupun  es.  Air  merupakan  sumber kehidupan utama bagi manusia. Tidak ada manusia yang bisa hidup  tanpa air. Hampir  tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang berada di perairan darat maupun air yang  berada  di  perairan  laut.  Lapisan  air  yang  menutupi  permukaan  bumi  kita  disebut hidrosfer.  Lapisan  air  tersebut menutupi  permukaan  bumi  dan membentuk  sungai,  danau, rawa, awan, maupun uap air. Dengan bantuan sinar matahari, air selalu mengalami sirkulasi sehingga jumlahnya di bumi relatif tetap.
Ilmu  yang mengkaji perairan disebut hidrologi. Hidrologi mempunyai beberapa cabang ilmu, yaitu sebagai berikut:
1.  Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir di permukaan tanah.
2. Limnologi, yaitu  ilmu yang mempelajari tentang air yang menggenang di permukaan  tanah (danau).
3.  Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang terdapat di bawah tanah.
4.   Kriologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang salju dan es.
5. Hidrometeorologi, yaitu  ilmu yang mempelajari faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.


B.      Siklus Hidrologi
Air  yang  ada  di  bumi  mempunyai  jumlah  yang  relatif  tetap  dan  selalu  mengalami sirkulasi yang disebut siklus air. Perubahan yang dialami air di Bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk,  dan  persebarannya.  Air  akan  selalu mengalami  perputaran  dan  perubahan  bentuk selama  siklus  hidrologi berlangsung.  Air mengalami gerakan  dan  perubahan wujud  secara berkelanjutan.  Perubahan  ini meliputi wujud  cair,  gas,  dan  padat. Siklus  air  terjadi  dengan bantuan penyinaran matahari. Siklus air dapat dibedakan sebagai berikut.
1.       Siklus Pendek
Radiasi  matahari  dan  angin  menyebabkan  air  laut  mengalami  penguapan.  Kemudian terjadi kondensasi dan membentuk titik-titik air yang disebut awan. Awan yang jenuh turun sebagai air hujan di permukaan air laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air pendek.

2.       Siklus Air Sedang
Air laut mengalami penguapan, kemudian terjadi kondensasi dan membentuk awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke daratan kemudian terjadi hujan di daratan. Sebagian air hujan akan  meresap  ke  dalam  tanah,  mengalir  ke  permukaan,  dan  akhirnya  menuju  ke  laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air sedang.

3.       Siklus Air Panjang
Air  laut mengalami  penguapan,  lalu  terjadi  kondensasi  dan membentuk  awan.  Awan  ini terbawa  ke daratan dan  terjadi hujan berupa hujan salju  dan  es.  Salju  dan  es  kemudian mengendap  di  permukaan  tanah  dan  pada  musim  semi  mulai  mencair.  Air  tersebut kemudian sebagian  akan meresap  ke  dalam  tanah  dan  sebagian  lagi  akan mengalir  ke permukaan  tanah,  dan  akhirnya menuju  ke  laut.  Siklus  air  seperti  ini  disebut  siklus  air panjang.

Terjadinya siklus air  tersebut disebabkan adanya proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meterologis dan klimatologis, seperti berikut:
a. Evaporasi, yaitu proses berubahnya air menjadi gas (uap air).
b. Transpirasi,  yaitu  air  yang  dimanfaatkan  untuk  pertumbuhan  tanaman dan  diuapkan melalui stomata.
c. Kondensasi, yaitu proses berubahnya wujud dari uap air menjadi titik-titik air.
d. Angin, yaitu udara yang bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum.
e. Presipitasi,  yaitu  jatuhnya  hydrometeor  ke  permukaan  bumi  dapat  berupa  air,  salju, maupun es.
f.  Infiltrasi, yaitu proses perembesan air ke dalam  lapisan tanah melalui pori-pori  tanah atau batuan.
g. Overland flow, yaitu aliran pada permukaan tanah.
h. Run off, yaitu aliran air melalui suatu saluran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar