Apa yang terlintas dipikiranmu ketika melihat gambar ini?
indah, sejuk, menyegarkan, liburan, dan hal lain yang menyenangkan, hehe... mungkin itu yang terlintas. Akan tetapi pernahkah terlintas di benak kita mungkinkah semua itu akan terus ada. Kita tahu negara kita Indonesia adalah negara Maritim yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Tercatat 2/3 dari wilayah Indonesia adalah perairan. Hal ini menunjukkan betapa besarnya sumberdaya perairan yang dimiliki Indonesia, namun dalam kenyataannya potensi ini belum terlalu diperhatikan secara serius. Untuk itu perlu ada pengawasan dan penggarapan yang baik sehingga sumberdaya yang luar biasa ini dapat kita maksimalkan dan tentunya dengan penggarapan yang berwawasan lingkungan agar kelestariannnya dapat terjaga.
Dalam kesempatan ini saya akan sedikit share tentang lapisan air (perairan), mulai darimana asalnya dan bagaimana proses perjalannya.
A. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti air
dan shaire
yang berarti lapisan. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa hidrosfer
merupakan tubuh air
atau lapisan air
yang menyelimuti bumi, baik
yang berbentuk cair,
salju, maupun es.
Air merupakan sumber kehidupan utama bagi manusia. Tidak
ada manusia yang bisa hidup tanpa air.
Hampir tiga perempat permukaan bumi
tertutup oleh air, baik air yang berada di perairan darat maupun air yang berada
di perairan laut.
Lapisan air yang
menutupi permukaan bumi
kita disebut hidrosfer. Lapisan
air tersebut menutupi permukaan
bumi dan membentuk sungai,
danau, rawa, awan, maupun uap air. Dengan bantuan sinar matahari, air
selalu mengalami sirkulasi sehingga jumlahnya di bumi relatif tetap.
Ilmu yang
mengkaji perairan disebut hidrologi. Hidrologi mempunyai
beberapa cabang ilmu, yaitu sebagai berikut:
1. Potamologi,
yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir di permukaan tanah.
2. Limnologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang air
yang menggenang di permukaan tanah (danau).
3. Geohidrologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang terdapat di bawah tanah.
4. Kriologi,
yaitu ilmu yang mempelajari tentang salju dan es.
5. Hidrometeorologi,
yaitu ilmu yang mempelajari
faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.
B. Siklus Hidrologi
Air yang ada
di bumi mempunyai
jumlah yang relatif
tetap dan selalu
mengalami sirkulasi yang disebut siklus air. Perubahan yang dialami air
di Bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk,
dan persebarannya. Air
akan selalu mengalami perputaran
dan perubahan bentuk selama
siklus hidrologi
berlangsung. Air mengalami gerakan dan
perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan
ini meliputi wujud cair, gas,
dan padat. Siklus air
terjadi dengan bantuan penyinaran
matahari. Siklus air dapat dibedakan sebagai berikut.
1.
Siklus Pendek
Radiasi
matahari dan angin
menyebabkan air laut
mengalami penguapan. Kemudian terjadi kondensasi dan membentuk
titik-titik air yang disebut awan. Awan yang jenuh turun sebagai air hujan di
permukaan air laut. Siklus air seperti ini disebut siklus air pendek.
2.
Siklus Air Sedang
Air laut mengalami penguapan, kemudian terjadi
kondensasi dan membentuk awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke daratan
kemudian terjadi hujan di daratan. Sebagian air hujan akan meresap
ke dalam tanah,
mengalir ke permukaan,
dan akhirnya menuju
ke laut. Siklus air seperti ini disebut
siklus air sedang.
3.
Siklus Air Panjang
Air laut
mengalami penguapan, lalu
terjadi kondensasi dan membentuk
awan. Awan ini terbawa
ke daratan dan terjadi hujan
berupa hujan salju dan es.
Salju dan es
kemudian mengendap di permukaan
tanah dan pada musim semi
mulai mencair. Air
tersebut kemudian sebagian akan
meresap ke dalam
tanah dan sebagian
lagi akan mengalir ke permukaan
tanah, dan akhirnya menuju ke
laut. Siklus air
seperti ini disebut
siklus air panjang.
Terjadinya siklus air
tersebut disebabkan adanya proses-proses yang mengikuti gejala-gejala
meterologis dan klimatologis, seperti berikut:
a. Evaporasi, yaitu proses berubahnya
air menjadi gas (uap air).
b. Transpirasi,
yaitu air yang
dimanfaatkan untuk pertumbuhan
tanaman dan diuapkan melalui stomata.
c. Kondensasi, yaitu proses berubahnya
wujud dari uap air menjadi titik-titik air.
d. Angin, yaitu udara yang bergerak
dari tekanan maksimum ke tekanan minimum.
e. Presipitasi, yaitu
jatuhnya hydrometeor ke
permukaan bumi dapat
berupa air, salju, maupun es.
f. Infiltrasi, yaitu proses perembesan
air ke dalam lapisan tanah melalui
pori-pori tanah atau batuan.
g. Overland flow, yaitu aliran pada
permukaan tanah.
h. Run off, yaitu aliran air melalui
suatu saluran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar